PERANCANGAN
JARINGAN NIRKABEL
PENGERTIAN JARINGAN NIRKABEL
Teknologi wireless (nirkabel) adalah
sebuah teknologi pengembangan dari jaringan komputer yang sebelumnya
menggunakan kabel sebagai media penghubungnya. wireless memanfaatkan
udara/gelombang elektromagnetik sebagai media lalu lintas pertukaran datanya.
Sampai saat ini, teknologi jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz, dan/atau 5GHz berkembang pesat sekali terutama karena pembebasan izin frekuensi di band Industrial Scientific Medical (ISM) maupun band Unlicensed National Information Infrastructure (UNII).
JENIS TEKNOLOGI NIRKABEL
Sampai saat ini, teknologi jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz, dan/atau 5GHz berkembang pesat sekali terutama karena pembebasan izin frekuensi di band Industrial Scientific Medical (ISM) maupun band Unlicensed National Information Infrastructure (UNII).
JENIS TEKNOLOGI NIRKABEL
1.
WPAN
(Wireless Personal Area Network)
WPAN
(Wireless Personal Area Network) adalah sebuah bentuk komunikasi wireless yang
terbatas hanya pada jarak pendek dan umumnya hanya terbatas untuk dua buah
perangkat elektronik. Media yang biasa digunakan untuk WPAN antara lain :
1. Radio Frequency (RF)
2. Infra Red (IR)
3. Bluetooth
2.
WLAN
(Wireless Local Area Network)
WLAN
(Wireless Local Area Network) adalah sebuah bentuk komunikasi nirkabel
yang memiliki area terbatas seperti dalam suatu ruangan ataupun sebuah
gedung.WLAN memiliki standar komunikasi yang diatur oleh sebuah lembaga.
Standar komunikasi data yang digunakan dalam WLAN umumnya adalah keluarga
Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11.
·
IEEE
802.11a : Yaitu
standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan
transfer datanya mencapai 58 Mbps.
·
IEEE
802.11b :Yaitu
standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan
kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30
m.
·
IEEE
802.11g :Yaitu
standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang
menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54
Mbps.
·
IEEE
802.11n :Yaitu
standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan
dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.
3.
WWAN
(Wireless World Area Network)
WWAN
adalah sebuah bentuk komunikasi nirkabel yang memiliki area sangat luas, antara
lain untuk penggunaan selular seperti 2G, 3G, 4G, dan lain sebagainya.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENDESAIN JARINGAN NIRKABEL
·
Site
Survei
Site
survei, awalnya jarang dilakukan karena
biaya untuk implementasi jaringan nirkabel sangat murah sehingga tidak masalah
berapa banyak access point yang hendak dipasang.Akan tetapi sangat disarankan
untuk melakukan hal ini karena hal ini dapat membantu dalam memilih tempat
untuk pemasangan access point selain masalah penyebaran sinyal hal ini
bertujuan menghindari terjadinya tabrakan frekuensi.
·
Roaming
jaringan Nirkabel
Jaringan
Nirkabel menghabiskan biaya yang lebih sedikit ketimbangan jaringan kabel
ketika diimplementasikan. Besar kecepatan akses tergantung dari access point
dan radius daerah jangkauan sebaiknya diperhitungkan dengan baik saat didesain
karena apabila terjadi tabrakan channel
frekuensi dengan acces point lain maka akan terjadi dead spots.Di mana user
pada daerah ini tidak dapat mengakses access point manapun.
Pada
gambar di atas roaming jaringan nirkabel sangat diperlukan. Perencanaan Roaming
jaringan nirkabel mempertimbangkan kondisi seorang user berpindah posisi
sehingga mengharuskan dia untuk berpindah access point yang diakses sehingga
ada kemungkinana besar untuk kehilangan kekuatan sinyal yang dipancarkan. Perpindahan koneksi ini seharusnya tidak
terlihat dan klien dapat langsung terhubung dengan access point terdekat untuk
sinyal yang lebih kuat.
·
Prosedur
Instalasi
Prosedur
instalasi jaringan sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Periksa
apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access
point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar
dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena.
Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan
label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi
jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.
2. Buatlah
desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat
yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan
dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator
serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi
masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.
3. Gunakan
software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access
point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan
pemeriksaan dari overlapping chanel.
4. Catat
dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim
instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari
sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
- Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel
Penempatan
akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak
banyak sekat atau dinding sebisa mungkin
lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak
sekat atau halangan.Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei
terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik
yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang
telah terpasang lebih dahulu dan k eamannya perlu diperhitungkan.
·
Pengkabelan
Pemasangan
kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point
karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perludiperhatikan dalam
pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya
terputus).
·
Proses Instalasi Jaringan Nirkabel
Sebelum
dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses
instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut)
meliputi hal-hal berikut:
1. Membuat
desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
2.
Melakukan pembongkaran dan pembenahan
infrastruktur lapangan,
3.
Melakukan pemasangan peralatan jaringan
secara menyeluruh
4.
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan
secara menyeluruh
5.
Menguji konektivitas semua node dalam
jaringan dan radius dari access point yang dipasang.
·
Tim
Instalasi
Tim
instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu
jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan,
melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya
pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel
adalah sebagai berikut:
-
Banyak lokasi instalasi
- Kapasitas
user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
- Besar
biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
Keunggulan
jaringan nirkabel:
- Mobilitas , Bisa digunakan kapan saja dengan Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time, selama masih di area hotspot.
- Kecepatan Instalasi dengan Proses pemasangan cepat sehingga Tidak perlu menggunakan kabel.
- Fleksibilitas Tempat Bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel
- Pengurangan anggaran biaya
- Jangkauan luas
Kelemahan
jaringan nirkabel :
- Transmit data 1-2 Mbps, sedangkan jika menggunakan kabel akan lebih cepat.
- Alatnya cukup mahal
- ropagansi Radio ( Interferensi Gelombang )yaitu perpaduan dua gelombang yang mengacaukan jaringan wireless.
- Kapasitas jaringan terbatas
- Keamanan data kurang terjamin
- Intermittence ( sinyal putus-putus )
Topologi
jaringan nirkabel yaitu terdiri dari:
- Ad Hock atau Independent Basic Service Set (IBSS)
- topologi infrastruktur atau Basic Service Set (BSC)
- Extended Service Set (ESS)
Interkoneksi
perangkat jaringan
Interkoneksi adalah keterhubungan antar jaringan
telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda.
Interkoneksi antar-operator telekomunikasi wajib dilaksanakan di Indonesia
untuk memberikan jaminan kepada pengguna agar dapat mengakses jasa
telekomunikasi.
Kondisi
channel
Perangkat wireless LAN (WLAN) bekerja dengan menggunakan
gelombang elektromagnetik, sama seperti peralatan-peralatan radio lainnya.
Karena bekerja dengan gelombang elektromagnetik, maka perangkat ini akan
bekerja pada frekuensi tertentu. Karena akan digunakan oleh pengguna secara
luas, maka frekuensi yang dipilih adalah frekuensi yang sudah digratiskan yaitu
frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz. Frekuensi
2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangat
wireless saat ini
Jaringan kabel dan wireless memiliki perbedaan sangat
mencolok, yaitu pada Media transmisinya. Pada jaringan wireless, media
pertukaran data tidak terlihat Seperti pada jaringan kabel. Pada jaringan
wireless media transmisi memanfaatkan Udara dengan menggunakan frekuensi. Kita tidak dapat mengontrol sepenuhnya
Pertukaran data sebagaimana yang bisa kita lakukan pada jaringan kabel. Peluang
Gangguan atau interferensi pada jaringan wireless lebih besar dibanding
jaringan Kabel. Alasan utamanya ialah karena menggunakan media udara yang
sifatnya Public atau dapat digunakan oleh siapapun.